Rabu, 30 Mei 2012 1:35 pm | ubun001 |
Berita

Ya,
terhitung 31 Mei 2012 pukul 23:59:59 WIB, seluruh operator serentak
akan meninggalkan skema Sender Keep All (SKA) dan beralih ke skema
interkoneksi berbasis biaya (cost based).
Keputusan
ini telah disepakati Kementerian Kominfo, Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia (BRTI), dan para operator sebagai bentuk kompromi untuk
meminimalisir penyalahgunaan penawaran SMS gratis secara broadcast.
'Kami
optimistis penawaran SMS gratis akan memudar karena operator harus
berhitung untuk setiap produksi SMS yang dikeluarkannya," ungkap Dirjen
Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Muhammad
Budi Setiawan, selepas Rapat Kerja dengan Komisi I di Jakarta.
Ia
menjelaskan, penagihan SMS berbasis biaya menjadikan operator pengirim
dan penerima SMS akan terkena biaya, berbeda dengan konsep SKA
sebelumnya dimana hanya operator pengirim yang mendapatkan pemasukan.
"SKA
dipakai karena diyakini konsep SMS itu 1:1 alias dikirim dan dibalas.
Tetapi tren sekarang ada SMS broadcast yang menganggu pengguna karena
maraknya SMS gratis. Ini juga menganggu jaringan operator penerima,
sementara tidak ada pemasukan yang didapat," jelas Budi yang juga
menjabat sebagai Ketua BRTI.
Untuk
menjalankan SMS berbasis biaya ini nantinya settlement akan dilakukan
oleh Asosiasi Kliring Trafik Telekomunikasi (Askitel). Sementara Kominfo
dan BRTI hanya mengawasi prosesnya saja.
Sesuai
kesepakatan, biaya interkoneksi SMS ini nantinya mengikuti hasil
perhitungan biaya interkoneksi tahun 2010, yaitu sebesar Rp 23 per SMS.
Perbedaan antara pola SKA dan cost based adalah SKA memungkinkan
keuntungan diambil semuanya oleh operator pengirim SMS.
Sedangkan
jika berbasis interkoneksi, memungkinkan revenue sharing antara
operator pengirim dan penerima. Pola SMS cost based ini dianggap lebih
adil bagi semua operator dan bisa menekan pengiriman SMS spam sebagai
dampak dari penawaran bonus SMS yang tak terukur dari operator saat
berpromosi.
"Kesepakatan
harga interkoneksinya nanti dibicarakan masing-masing antaroperator
secara B2B (business to business). Yang pasti tarif SMS tidak akan naik.
Siapa yang bilang tarif SMS akan naik, itu tidak benar," tandas
Menkominfo Tifatul Sembiring.
( rou / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar